Palung Mariana adalah paling terdalam di dunia yang lokasinya berada
di kerak Bumi tepatnya di dasar barat laut Samudra Pasifik, sebelah
timur Kepulauan Mariana dan begitu dekat dengan Jepang.
Kedalaman Palung Mariana begitu jauh di bawah permukaan laut, lebih
jauh bila dibandingkan dengan ketinggian Gunung Everest. Diketahui,
Palung Mariana memiliki kedalaman maksimum 11.035 meter (35.798 kaki) di
bawah permukaan laut atau sekitar 35 kali tinggi Menara Eiffel.
Kedalaman Palung Mariana
Di balik lokasinya yang begitu fenomenal, Palung Mariana menyimpan misteri yang jarang diketahui.
Palung Mariana terbentuk pada 180 juta tahun lalu
Palung Mariana terbentuk akibat adanya tabrakan kuat antara lempeng
tektonik Pasifik dan lempengan Filipina. Tabrakan tersebut akhirnya
menciptakan titik yang lapisannya jatuh ke dalam lapisan mantel Bumi.
Diperkirakan, tabrakan ini terjadi sekitar 180 juta tahun lalu.
Pertama kali ditemukan oleh HMS Challenger
Palung Mariana pertama kali diteliti oleh Kapal Angkatan Laut
Britania HMS Challenger pada 1875. Setelah ekspedisi pertama yang
dilakukan HMS Challenger, kedalaman laut ini diteliti lagi oleh HMS
Challenger II pada 1951.
Pengkuran kedalaman laut dilakukan dengan menggunakan gema suara. Penyuaraan diulang berkali-kali menggunakan earphone untuk mendengar sinyal yang kembali ketika stylus melewati skala kedalaman graduated. Sementara
itu ketika pengukuran waktu kecepatan mesin gema-suara, sebuah bagian
yang diperlukan dari proses ini, ditangani dengan “stopwatch”.
Tekanan air yang luar biasa
Semakin dalam lautan, semakin kuat tekanan airnya. Dengan
kedalamannya yang mencapai 11 ribu meter, Palung Mariana memiliki
tekanan air mencapai 703 kilogram per meter persegi. Tekanan air ini
sekitar 1.000 kali lebih kuat dari tekanan air dasar lautan lain. Bila
diumpamakan, orang yang berenang di palung ini akan merasakan tubuhnya
seperti ditindih 50 pesawat jet jumbo.
Tercatat, terdapat 3 orang yang bisa menembus Palung Mariana
James Cameron dan kapal torpedo mini, The Deepsea Challenger
Bukan anggota HMS Challenger 1951 karena saat itu mereka hanya
meneliti Palung Mariana menggunakan bantuan alat. Sejak saat itu tak ada
satu pun manusia yang bisa menjelajahi palung ini. Hingga pada 23
Januari 1960, dua orang berhasil masuk ke kedalaman 10.911 meter
menggunakan kapal mini bernama Trieste. Kedua orang itu adalah Don Walsh
dan Jacques Piccard.
Lalu, 52 tahun kemudian, tepatnya 25 Maret 2012, Sutradara terkenal
James Cameron menembus kedalaman ini menggunakan kapal torpedo mini, The
Deepsea Challenger.
Don Walsh dan Jacques Piccard memang bisa menembus Palung Mariana, ironisnya mereka tak melihat apapun di sana
Petualang Virgin Oceanic ini berlomba-lomba untuk mencapai bagian
bawah Palung Mariana. Don Walsh adalah seorang letnan Angkatan Laut AS
dan seorang anggota kapal selam ketika ia melakukan perjalanan dengan
insinyur Swiss Jacques Piccard pada tahun 1960. Ironisnya, mereka tidak
melihat apa pun di sana.
Palung Mariana tempat hidup makhluk-makhluk mengerikan
Deep Sea Hetchfish. (Argyropelecus gigas)
Ilmuwan dari Scripps Institute of Oceanography di University
California San Diego menemukan makhluk hidup aneh di Palung Mariana.
Setidaknya ada tiga jenis makhluk hidup aneh di sana, yakni amuba
raksasa (xenophyophores), udang tak bercangkang (Amphipoda), dan
teripang kerdil (holothurian).
Pseudoliparis swirei, spesies ikan transparan baru, berhasil ditemukan di dasar Palung Mariana.
Lalu, dari penelitan terbaru di awal tahun 2016, terdapat spesies
ubur-ubur kecil. Uniknya, ubur-ubur ini memiliki bagian kepala yang bisa
bersinar.
Sampah plastik pun sudah mendiami palung terdalam di dunia ini
Dilansir dari National Geographic, Basis Data Puing-puing Laut Dalam
(Deep-Sea Debris Database) menunjukkan koleksi foto dan video yang
diambil oleh 5.010 penyelam selama 30 tahun terakhir.
Dari puing-puing yang diklasifikasikan dalam basis data tersebut,
plastik merupakan jenis paling umum, dan kantong plastik khususnya
merupakan sumber sampah plastik terbesar. Puing-puing lain berasal dari
material seperti karet, logam, kayu, kain, dan sebagian lainnya belum
diklasifikasi.
Bahkan, ada suara-suara mengerikan di sana
Pada 2015, para ilmuwan dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer
Nasional Pacific Marine Marine Environmental Laboratory melakukan
penelitian dengan menempatkan hidrofon berlapis titanium, alat perekam
suara di bagian paling dalam dari dasar samudra, di Palung Mariana,
Lautan Pasifik.
Penelitian yang mereka lakukan mengungkapkan fakta mengerikan. Para
ilmuwan mencatat adanya gempa bumi berkekuatan 5,0 skala besar yang
terjadi pada kedalaman sekitar 10 kilometer di kerak samudera terdekat
Palung Marina.
Selain itu, ada juga bunyi angin topan, badai yang menyebar dan meningkatkan kebisingan.